Jumat, 20 Januari 2012
Cerita motivasi : Renungan calon pengantin
Sebuah
Renungan,buat
para calon
suami… .calon
istri jg
boleh
baca..!
Semoga
Bermanfaat
terlampir
kisah
nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua
yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini
pernah ditayangkan di MetroTV). Semoga kita
dapat mengambil pelajaran.
Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo
Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg
sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan
Investment, beliau juga sangat sukses dlm
memajukan industri Reksadana di Indonesia.
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar
sekali.Silahkan baca dan dihayati.
Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya……..
istri & calon istri juga boleh…
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,
usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati
malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga
sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak.
Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya
melahirkan anak keempat tiba2 kakinya lumpuh
dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2
tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya
menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang,
lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan,
membersihkan kotoran, menyuapi, dan
mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum
berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV
supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau
istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat
istrinya tersenyum.
Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu
jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang
untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia
pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian
dan selepas waktu maghrib dia temani istrinya
nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg
dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa
memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak
Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu
menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25
tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan
sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka,
sekarang anak2 mereka sudah dewasa,tinggal si
bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari…ke empat anak suyatno
berkumpul dirumah orang tua mereka sambil
menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka
menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing2
dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu semua
anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati-hati anak yg sulung
berkata,”Pak kami ingin sekali merawat ibu,
semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu,
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir
bapak……. . bahkan bapak tidak ijinkan kami
menjaga ibu”. Dengan air mata berlinang anak itu
melanjutkan kata2, “sudah yg keempat kalinya
kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa
ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak
menikmati masa tua bapak, dengan berkorban
seperti ini kami suda tidak tega melihat bapak.
Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik
secara bergantian” .
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak
diduga anak2 nya.”Anak 2ku ………… Jikalau
pernikahan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu,
mungkin bapak akan menikah…… tapi ketahuilah
dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah
lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian..
Sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg
selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh
cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan
apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia
menginginkan keadaannya seperti ini?? Kalian
menginginkan bapak bahagia, apakah bathin
bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan
keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh
orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih
sakit..”
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno.
Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk
mata ibu Suyatno… .dengan pilu ditatapnya mata
suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah
akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu
stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan
merekapun mengajukan pertanyaan kepada
Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25
tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..
Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu
yg hadir di studio, kebanyakan kaum
perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita..” Jika manusia
didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam
pernikahannya, tetapi tidak mau memberi
(memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu
adalah kesia-siaan . Saya memilih istri saya menjadi
pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat
diapun dengan sabar merawat saya, mencintai
saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan
mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg
lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk
cinta kita bersama… dan itu merupakan ujian bagi
saya, apakah saya dapat memegang komitmen
untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum
tentu saya mencari penggantinya apalagi dia
sakit,,,”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar